ByoAh –Waktu menunjukkan pukul 10.00 pagi, seorang lelaki baru saja terbangun dari tidurnya, ia meregangkan tubuhnya untuk menghilangkan kantuknya.
Bongpal mengambil handuk lalu melangkah menuju kamar mandi. Ia menggosok gigi sambil menari nari seolah dirinya idol, ia terkejut saat melihat kaca karena melihat sesosok wanita tua berlumuran darah.
Bongpal menghela nafas kasar menyuruh hantu tersebut untuk keluar menampakkan dirinya, ia berkata jangan bermain main kepadanya.
Hantu wanita tersebut menampakkan dirinya lalu tertawa kencang, bukannya takut Bongpal malah menampar hantu tersebut.
Pemandangan yang sudah biasa bagi Bongpal melihat hantu atau arwah yang belum tenang di dunia ini. Bahkan kakeknya adalah pengusir roh jahat yang sangat terkenal.
Bongpal menikmati perjalanannya menuju kampus dengan sesekali bernyanyi lirih. Bongpal memasuki kelas yang sudah mulai ramai. Ia memilih duduk didepan sendirian daripada harus berbaur dengan teman sekelasnya.
Bongpal termasuk siswa berprestrasi dikampusnya bahkan ia menggunakan jalur beasiswa untuk masuk ke kampusnya itu.
Dibalik sifatnya yang random ia menyimpan beban yang berat, ia enggan berteman dengan seseorang karena ia terus terusan di manfaatkan.
Ayah dan Ibunya meninggal saat ia masih kecil karena kecelakaan. Bongpal bahkan sering bermimpi buruk. Setelah selesai memberi penjelasan sang dosen memberikan tugas kelompok beranggotakan 4 orang.
Banyak yang mengajak Bongpal untuk bergabung dengan kelompoknya namun ia memilih mengerjakan sendirian.
Setelah kelas selesai ia berniat menyusul kakeknya yang sedang berkerja mengusir roh di sekolahan SMA dekat kampusnya. Bongpal mengeluarkan HP yang bergetar, kakek menyuruhnya untuk menggantikan dirinya dahulu karena tiba tiba dia ada urusan mendadak.
Bongpal tersenyum sambil mengatakan “YES” ahirnya setelah sekian lama Bongpal akan berkelahi lagi. Sudah lama ia tidak menggunakan bakat terpendamnya itu, itung itung menghilangkan beban dan bisa jadi pelampiasan emosi.
Bongpal melihat sekeliling Gedung Tua Sekolahan tersebut, hari mulai gelap menambah kesan angker namun Bongpal tetap melanjutkan langkahnya menyusuri setiap lorong kelas.
Mata Bongpal menangkap seorang wanita bersegaram SMA yang lari kearahnya, Bongpal mengira ia adalah targetnya. Bongpal sudah ancang ancang memukul hantu tersebut, namun hantu tersebut malah memeluknya dari belakang seperti orang ketakutan.
Bongpal kebingungan ia berusaha melepaskan pelukan itu, wanita tersebut menggelangkan kepalanya lalu menujuk kearah depan yang diikuti oleh Bongpal.
Roh Jahat yang sebenarnya lebih mengerikan dari yang Bongpal banyangkan ia memiliki mata putih pekat, kepala ular dan badan yang sangat besar, dengan sekuat tenaga Bongpal menyerangnya menggunakan alat yang diberikan kakeknya.
Sial roh tersebut terlalu kuat Bongpal sudah kehabisan tenaga menyerangnya, saat melihat Bongpal mulai lemah roh tersebut ingin menghantam Bongpal namun tidak jadi karena wanita berseragam SMA tersebut mengalihkan perhatianya.
Bongpal memanfaatkan keadaan tersebut dengan memukul kepala roh itu menggunakan tongkatnnya. Akhirnya roh tersebut lenyap juga, Bongpal mengatur nafasnya sambil merebahkan tubuhnya dilantai.
Bongpal merasa ada yang menatapnya dari tadi ia melihat ke arah belakang namun tidak ada siapa siapa, saat ia membalikkan kepalanya ia terkejut wajah wanita berseragam tadi tiba tiba ada didepanya, jaraknya sangat dekat membuat Bongpal gelagapan.
Wanita tersebut tertawa puas melihat tingkah Bongpal yang seperti orang salting.
Bongpal merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu, hari yang sangat melelahkan namun juga menyenangkan. Saat ia mulai memejamkan matanya tiba tiba ia terbayang banyang wajah hantu berseragam tadi sambil tersenyum senyum, ia langsung terbangun dari sofa dan berusaha menyadarkan dirinya.
Bongpal memilih untuk pergi mandi menyegarkan pikiranya sepertinya otaknya bermasalah. Bobgpal terkejut karena saat ia keluar kamar mandi wanita berseragam tadi duduk di sofa seperti menunggu dirinya.
Wanita tersebut mnenghampiri Bongpal mengatakan bahwa rumahnya cukup bagus dan besar namun mengapa ia hanya tinggal sendirian.
Bongpal tidak habis pikir dengan hantu tersebut ia menyuruhnya untuk keluar rumahnya lalu meninggalkannya begitu saja.
Pagi hari ini Bongpal berangkat kuliah seperti biasanya, bedanya kali ini ia tidak berangkat sendirian karena hantu bersegam tadi terus mengikutinya.
Sudah berkali kali Bongpal menyuruhnya untuk berhenti namun hantu itu sangat keras kepala. Bongpal sedikit bertanya tanya kenapa hari ini kelasnya begitu penuh.
Seperti biasa Bongpal duduk di bangku paling depan, saat Dosen mulai memasuki ruangan para kaum wanita berteriak histeris pasalnya Dosenya masih sangat muda dan tampan.
Hantu wanita dati menyenggol lengan Bongpal mengisyaratkan bahwa ia terpesona oleh Dosen tewrsebut. Bongpal menghela nafas kasar tidak perduli.
Setelah selesai kelasnya Bongpal memilih beristirahat di taman kampus, ia membuka sebungkus roti untuk mengganjal perutnya.
Bongpal melihat kearah samping ia menghela nafas kasar ternyata hantu tadi masih mengikutinya. Bongpal sudah tidak tahan lagi ia memegang kasar tangan hantu tersebut menyuruhnya untuk mengatakan apa tujuannya sebenarnya.
Hantu menunduk sedih sebenarnya ia juga tidak tau sipa dirinya, ia telah lama terjebak di sekolahan itu dan saat bertemu dengan Bongpal ia merasakan sesuatu yang bisa menolongnya. Bongpal sedikit merasa iba dengan wanita tersebut namun ia juga tidak tau harus berbuat apa.
Kali ini ia membiarkan Hantu tersebut terus mengikuti langkahnya dibelakangnya, tiba tiba Bongpal menghentikan langkahnya menbuat hantu tersebut menabrak dirinya.
Bongpal mengatakan ia akan memberikan nama kepadanya yaitu Bella. Mulai sekarang Bongpal akan memanggilnya Bella, hantu berserangam itu hanya menganggukkan kepalanya menandakan ia setuju.
Namun ia sedikit penasaran kepa harus Bella, Bongpal menjawab dengan wajah polos karena anjingnya dahulu namanya adalah Bella dan sekarang dia sudah mati.
Hantu tersebut memukul kepala Bongpal yang membuatnya meringis kesakitan. Bella yang menyadari perbuatanya langsung melarikan diri dan dikejar oleh Bongpal.
Sesampainya dirumah Bella terus mengikuti semua kegiatan Bongpal seperti menonton tv, belajar, memasak dan bersih bersih rumah anehnya Bongpal tidak risih sama sekali, sesekali ia juga bergurau dengan Bella.
Hari mulai gelap Bongpal memilih duduk didepan teras menikmati angin malam, Bella pun ikut duduk disamping Bongpal. Bongpal menghirup udara dalam dalam lalu mengatakan baru kali ini ia tidak duduk seorang diri, selama ini ia selalu sendiriam kakeknya selalu sibuk entah kemana.
Bella menatap Bongpal dalam dalam ia mengatakan bahwa sekarang Bongpal tidak usah khawatir lagi karena mulai sekarang Bella akan terus menemaninya. Bongpal tersenyum kecil lalu mengacak acak rambut Bella. Bongpal menyuruh Bella masuk karena cuacanya mulai dingin.
Tiba tiba Bella merasakan seperti ada yang menarik tubuhnya seluruh badanya tersa sakit. Ia juga memegangi kepalanya seperti ada ingatan ingatan yang mulai kembali. Bongpal memegangi tubuh Bella yang melemas, ia bingung harus berbuat apa. Ia juga tidak mau kehilangan Bella.
Bella menyuruh Bongpal untuk membawanya kerumah sakit seperti yang ada di serpihan ingatanya. Bongpal langsung bergegas mencari kendaraan dan membawa Bella kerumah sakit mawar.
Sesampainya disana tubuh bela sudah sangat lemas Bongpal mengatakan bahwa ia harus kuat. Tiba tiba Bella mengghilang begitu saja dari pelukan Bongpal. Bongpal panik berteriak teriak menyebut nama Bella berharap ia akan kembali.
Bongpal meyusuri seluruh ruangan rumah sakit namun gagal tidak ada tanda tanda adanya Bella. Saat ia ingin pasrah dan kembali kerumah ia tidak sengaja berpas pasan dengan pasien yang baru keluar dari ruang ICU. Bongpal membulatkan matanya ia tidak salah lihat bukan?.
Wajahnya benar benar mirip dengan Bella, Bongpal mengikuti sampai keruangan inap. Ia melihat name tag pasien tersebut SABELLA OVALIA, deg namanya pun persis, ia sangat yakin bahwa itu adalah Bella.
Bongpal menanyai dokter dirungan tersebut katanya pasien tadi barusaja bangun dari koma setelah sekian lama, pasien tersebut jatuh dari Gedung SMAnya.
Tidak salah lagi itu pasti Bella yang ia kenal. Bongpal meminta ijin kepada orangtua Bella untuk menjenguknya ia mengaku bahwa ia teman Bella.
Bongpal menatap nanar wajah Bella yang sedang tidur dia sangat bersyukur karena ternyata Bella masih hidup, walaupun kemungkinan kecil ia tidak mengingatnya. Namun Bongpal akan berusaha dengan perlahan agar Bella dapat mengingatnya.
Keesokanya Bongpal kembali dengan membawakan sebuket Bungan dan coklat. Ia memasuki ruangan tempat Bella dirawat.
Bongpal tersenyum manis kepada Bella yang sedang di suapi oleh ibunya lalu ia memberikan hadiah yang sudah dia bawa kepada Bella.
Bella menerima dengan wajah bertanya tanya karena ia tidak tau siapa laki laki tersebut namun entah mengapa Bella juga merasa senang.